MASA KEDATANGAN JEPANG DI INDONESIA
Halo semuanyaaaa !!
Selamat datang di
blog kami, perkenalkan nama saya Princess Auralia Barus dan teman saya bernama Qoni Fakhirah dari kelas 11 IPA 2 akan menjelaskan dan
memaparkan sejarah Indonesia mengenai kedatangan Jepang ke Indonesia. Enjoyy ya gaiss,
selamat menyimak ya semuanyaaa, semoga bermanfaat buat kalian !!
LATAR BELAKANG
Sehingga, pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang melakukan serangan ke armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Karena hal ini terjadilah Perang Pasifik. Setelah
Jepang berhasil menghancurkan pertahanan militer Amerika serikat. Jepang
melakukan ekspansi ke wilayah yang memiliki sumber alam, terutama minyak bumi,
guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jepang
melakukan penyerangan atas Filipina dan Malaya atau Singapura dan akhirnya
jepang tiba ke Indonesia.
Sumber :
https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf
MENGIDENTIFIKASI MASA AWAL KEDATANGAN JEPANG DENGAN GARIS WAKTU KEDATANGAN JEPANG
· Jepang pertama kali tiba di Indonesia dan mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 11 Januari 1942. Jepang telah menyusun rencana untuk merebut Tarakan dari tangan Belanda, yang kemudian berujung pada pertempuran, yaitu Pertempuran Tarakan 1942. Pertempuran Tarakan berlangsung sejak 11-12 Januari 1942. Pasukan Koninklijk Nederlandsch Indishc Leger (KNIL) dan pasukan Australia berusaha menghalangi, tetapi tak mampu menahan kekuatan Jepang.
· Selanjutnya, Jepang berhasil menguasai Kota Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Pada tanggal 4 Februari 1942, Ambon berhasil diduduki Jepang, kemudian dilanjutkan pada tanggal 16 Februari 1942 menguasai Palembang dan sekitarnya. Setelah berhasil menguasai wilayah luar Jawa, Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada tanggal 28 Februari 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat) dan Kragen (Jawa Tengah). Akhirnya, Batavia (Jakarta) yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda direbut pada 5 Maret 1942 menyusul kemudian Bandung yang diambil-alih dua hari berselang.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread%2F2020%2F02%2F14%2F180000169%2Fperjanjian-kalijati-ketika-belanda-serahkan-indonesia-ke-jepang%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw2PM7YXR0a-_s_KAdT7Uv_6&ust=1675107296211000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCNCw_I3D7fwCFQAAAAAdAAAAABAE
1.
WILAYAH
I (Angkatan Darat : Gunseibu), Mencakup Jawa & Madura dimana Batavia
menjadi pusatnya.
2.
WILAYAH
II (Angkatan Darat: Rikugun), mencakup wilayah-wilayah di Sumatera dengan pusat
Bukittinggi.
3. WILAYAH III (Angkatan Laut: Kaigun), mencakup Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara juga Irian yang berpusat pada Makassar.
· Sejak
perjanjian Kalijati, Jepang mulai menduduki Indonesia. Supaya diterima di
Indonesia, Jepang perlu mendapat simpati dari rakyat pribumi dengan melakukan
propaganda, yaitu Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Sebagai saudara
tua, Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda dan bersedia
memperbaiki nasib rakyat pribumi. Propaganda yang dilakukan Jepang. Yaitu :
1.
Radio
Tokyo memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" selain
"Kimigayo", lagu kebangsaan Jepang.
2.
Bendera
merah putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang, Hinomaru.
3. Melalui siaran radio, dipropagandakan barang-barang buatan Jepang yang harganya murah agar rakyat Indonesia mudah membeli.
·
Gerakan
Tiga A dibentuk pada 29 April 1942, yang dipelopori oleh Hitoshi Shimizu. Untuk
menarik simpati bangsa Indonesia, Jepang mengumandangkan semboyan Tiga A, yang
isinya.
1.
Nippon
Pelindung Asia
2.
Nippon
Pemimpin Asia
3.
Nippon
Cahaya Asia
Sumber :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/193000669/kedatangan-jepang-ke-indonesia?page=all
https://tirto.id/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia-kapan-tujuan-kronologi-goLR
https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf
FAKTOR YANG MENYEBABKAN JEPANG MELAKUKAN KOLONIALISME DAN IMPERALISME DI INDONESIA
1. Peristiwa Restorasi Meiji pada 1866 – 1869
Pada abad ke-12,
pemerintahan Jepang dijalankan oleh Shogun. Selama pemerintahan keshogunan
berkuasa, banyak terjadi ketidakpuasan dari rakyat yang kemudian menuntut
pemulihan peran kaisar. Upaya pemulihan kekuasaan kaisar ini akhirnya
dapat terwujud ketika Kaisar Matsuhito naik takhta. Pada akhir abad ke-19,
Kaisar Meiji memodernisasi Jepang melalui peristiwa Restorasi Meiji. Kaisar
Meiji mereformasi Jepang secara mendasar dan menekankan pada pembaharuan kehidupan
manusia melalui pembangunan industri serta teknologi. Karena hal itu Jepang
membutuhkan Sumber Daya Alam khusunya minyak bumi untuk perkembangan
industrinya dan membuat Jepang sangat bergantung pada bahan makanan yang harus
dibeli dari luar negeri. Untuk bisa memenuhi kebutuhan itu, maka Jepang harus
bisa menguasai lebih banyak lagi tanah jajahan agar dapat ekspansi terhadap
wilayah yang memiliki Sumber Daya Alam seperti Indonesia.
2. Jepang Butuh Bahan Baku Produksi Industrinya
Dikarenakan jepang
merupakan negara industri. Jepang membutuhkan sumber daya alam. Jepang
mengelola, memanfaatkan dan menguasai segala kekayaan alam yang ada di Indonesia
seperti hasil minyak bumi, hasil rempah rempah dan lain lain yang hanya
diperuntukkan untuk kepentingan industri dan perekonomian negara Jepang.
3. Adanya Faktor Amerika Serikat Mengembargo Kebutuhan Jepang Terhadap Minyak Bumi
Jepang telah
melakukan ekspansi terhadap negara-negara yang berada di sekitarnya untuk
mendapatkan sumber daya alam dalam perkembangan industrinya dan ingin menguasai
sumber daya alam di Asia Tenggara. Karena hal tersebut, Amerika serikat
mengembargo terhadap Jepang sehingga menyebabkan terjadinya penyerangan Pearl
Harbour, Hawaii. Karena hal itu lah ada semangat dari Jepang ingin menguasai
wilayah – wilayah yang memiliki sumber daya alam khusunya dalam hal minyak bumi
dan pertambangan seperti Indonesia.
4. Jepang Butuh Lahan Pasar dan Lahan Penanaman Modal
Karena pihak
Jepang mengetahui bahwa jumlah penduduk di Indonesia sangat majemuk maka
dimanfaatkan sebagai wilayah untuk jalur pemasaran baraang dan jasa serta
perdagangan aktif hasil industri negara Jepang.
Sumber :
https://tulisan.fadillaharsa.id/2019/08/faktor-pendorong-jepang-menjadi-negara-imperialis/
http://gurupintar.com/threads/jelaskan-alasan-jepang-menjajah-indonesia.1644/
MENGANALISIS KEHIDUPAN SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, DAN BUDAYA PADA MASA JEPANG
1. Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosial
Kehidupan sosial
masyarakat Indonesia sangat memperihatinkan, penderitaan masyarakat terjadi
dimana-mana dan semakin bertambah, karena segala kegiatan masyarakat dicurahkan
untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Contohnya
:
- ·
Masyarakat
dijadikan romusha (kerja paksa), Sehingga banyak korban kelaparan dan terkena penyakit.
- ·
Pelaksanaan
Kinrohosi, yaitu penyerahan bahan makanan rakyat secara besar-besaran untuk kepentingan
militer Jepang. Akibatnya banyak masyarakat yang menderita kelaparan.
- ·
Pelaksanaan
Jugun Ianfu, yaitu mempekerjakan para gadis dan perempuan sebagai wanita penghibur
untuk pemuas nafsu militer Jepang.
2. Kehidupan Masyarakat di Bidang Politik dan Militer
Jepang mengajak
kerja sama golongan nasionalis Indonesia karena menganggap bahwa golongan
nasionalis ini memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Jepang
melakukan pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia yaitu dasar-dasar
militer Baris berbaris Latihan menggunakan senjata Organisasi militer Latihan
perang Melalui propagandanya. Jepang berhasil membujuk penduduk untuk
menghadapi Sekutu, namun karena posisinya makin terdesak dalam perang asia
timur raya, jepang mengeluarkan kebijakan dibidang militer dengan membentuk
badan-badan semimiliter (suishintai, seinendan, keibodan, fujinkai, hizbullah,
seinentai, dan gakutotai), dan militer (heiho dan PETA). Tujuannya untuk membantu
jepang menghadapi sekutu dalam perang asia timur raya. Jepang menyatakan bahwa
Jepang tidak ingin menjajah Indonesia, melainkan ingin membebaskan bangsa Asia.
Namun, Jepang
mengeluarkan undang-undang yang terkait pada bidang politik yang justru banyak
merugikan bangsa Indonesia.
- ·
Undang-Undang
Nomor 2 tanggal 8 Maret tahun 1942, tentang larangan kepada orang Indonesia
untuk berserikat dan berkumpul.
- ·
Undang-undang
Nomor 3 tanggal 10 Mei tahun 1942, tentang larangan kepada orang-orang
Indonesia untuk memperbincangkan pergerakan atau propaganda perihal peraturan
dan susunan Negara.
- ·
Undang-undang
tanggal 22 Juli tahun 1942, tentang larangan pendirian organisasi yang
bersifat politik.
3. Kehidupan Masyarakat di Bidang Ekonomi
Sistem ekonomi
yang diterapkan adalah sistem ekonomi perang. Saat itu Jepang merasa penting
untuk menguasai dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap sumber-sumber
bahan mentah dari berbagai wilayah Indonesia. Tujuan Jepang melakukan itu,
untuk menghadapi Perang Asia Timur Raya. Menggunakan sistem autarki (memenuhi kebutuhan
daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang dengan otoriter). Konsekuensinya
tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. maupun
material.
Dan tahun 1944, kondisi
politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan
bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang
mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang. Dampak dari kondisi
tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30%
untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya.
4. Kehidupan Masyarakat di Bidang Budaya
Menerapkan kebudayaan memberi hormat ke arah matahari terbit kepada rakyat Indonesia. Dalam masyarakat Jepang, kaisar memiliki tempat tertinggi, karena diyakini sebagai keturunan Dewa Matahari. Untuk itu, Jepang berusaha menerapkan nilai - nilai kebudayaannya kepada bangsa Indonesia, dengan cara membungkukkan punggung dalam-dalam (Seikerei) ke arah matahari terbit.
Pemerintahan
Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso.
Lembaga ini yang kemudian digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan
kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan
Jepang
Sumber :
https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf
Komentar
Posting Komentar