MASA KEDATANGAN JEPANG DI INDONESIA

 

Halo semuanyaaaa !!

Selamat datang di blog kami, perkenalkan nama saya Princess Auralia Barus dan teman saya bernama Qoni Fakhirah dari kelas 11 IPA 2 akan menjelaskan dan memaparkan sejarah Indonesia mengenai kedatangan Jepang ke Indonesia. Enjoyy ya gaiss, selamat menyimak ya semuanyaaa, semoga bermanfaat buat kalian !!

LATAR BELAKANG


Pada akhir abad ke-19 terjadi perubahan pada negara Jepang ketika kaisar Mutsuhito melakukan restorasi di segala bidang kehidupan di Jepang. Hingga Jepang sebagai negara Industri. Namun, Jepang berubah menjadi negara yang imperialis karena membutuhkan SDA untuk mendukung perkembangan industrinya. Namun pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Karena hal itu menyebabkan kekhawatiran Amerika Serikat. Sehingga Amerika Serikat mengembargo terhadap kebutuhan Jepang akan minyak bumi.

Sehingga, pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang melakukan serangan ke armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii. Karena hal ini terjadilah Perang Pasifik. Setelah Jepang berhasil menghancurkan pertahanan militer Amerika serikat. Jepang melakukan ekspansi ke wilayah yang memiliki sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jepang melakukan penyerangan atas Filipina dan Malaya atau Singapura dan akhirnya jepang tiba ke Indonesia.

Sumber :

https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59c4c574865eac963be3cd30/31dc8140a48da99cb0ff0574b04052d7.pdf

https://youtu.be/TQOAe0Zh18k 

https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf

               

MENGIDENTIFIKASI MASA AWAL KEDATANGAN JEPANG DENGAN GARIS WAKTU KEDATANGAN JEPANG

·  Jepang pertama kali tiba di Indonesia dan mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 11 Januari 1942.  Jepang telah menyusun rencana untuk merebut Tarakan dari tangan Belanda, yang kemudian berujung pada pertempuran, yaitu Pertempuran Tarakan 1942. Pertempuran Tarakan berlangsung sejak 11-12 Januari 1942. Pasukan Koninklijk Nederlandsch Indishc Leger (KNIL) dan pasukan Australia berusaha menghalangi, tetapi tak mampu menahan kekuatan Jepang.

·         Selanjutnya, Jepang berhasil menguasai Kota Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Pada tanggal 4 Februari 1942, Ambon berhasil diduduki Jepang, kemudian dilanjutkan pada tanggal 16 Februari 1942 menguasai Palembang dan sekitarnya. Setelah berhasil menguasai wilayah luar Jawa, Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada tanggal 28 Februari 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat) dan Kragen (Jawa Tengah). Akhirnya, Batavia (Jakarta) yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda direbut pada 5 Maret 1942 menyusul kemudian Bandung yang diambil-alih dua hari berselang.

       

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread%2F2020%2F02%2F14%2F180000169%2Fperjanjian-kalijati-ketika-belanda-serahkan-indonesia-ke-jepang%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw2PM7YXR0a-_s_KAdT7Uv_6&ust=1675107296211000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCNCw_I3D7fwCFQAAAAAdAAAAABAE


Belanda yang semakin terdesak dan semakin khawatir, hingga akhirnya terpaksa menyetujui untuk diadakan perundingan. Tanggal 8 Maret 1942, di Kalijati, Subang, Jawa Barat terjadi perundingan yang dikenal dengan nama Perjanjian Kalijati.  Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda di pihak Sekutu, menandatangani penyerahan tanpa syarat ke Jepang yang diwakili Letnan Jenderal Hitoshi Imamura di Kalijati, Subang. Peristiwa ini disebut Kapitulasi Kalijati, menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia. Pemerintahan Jepang langsung membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer, yaitu :

1.       WILAYAH I (Angkatan Darat : Gunseibu), Mencakup Jawa & Madura dimana Batavia menjadi pusatnya.

2.       WILAYAH II (Angkatan Darat: Rikugun), mencakup wilayah-wilayah di Sumatera dengan pusat Bukittinggi.

3.       WILAYAH III (Angkatan Laut: Kaigun), mencakup Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara juga Irian yang berpusat pada Makassar.

·       Sejak perjanjian Kalijati, Jepang mulai menduduki Indonesia. Supaya diterima di Indonesia, Jepang perlu mendapat simpati dari rakyat pribumi dengan melakukan propaganda, yaitu Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Sebagai saudara tua, Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda dan bersedia memperbaiki nasib rakyat pribumi. Propaganda yang dilakukan Jepang. Yaitu :

1.       Radio Tokyo memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" selain "Kimigayo", lagu kebangsaan Jepang.

2.       Bendera merah putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang, Hinomaru.

3.       Melalui siaran radio, dipropagandakan barang-barang buatan Jepang yang harganya murah agar rakyat Indonesia mudah membeli.

·         Gerakan Tiga A dibentuk pada 29 April 1942, yang dipelopori oleh Hitoshi Shimizu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia, Jepang mengumandangkan semboyan Tiga A, yang isinya.

1.       Nippon Pelindung Asia

2.       Nippon Pemimpin Asia

3.       Nippon Cahaya Asia

Sumber :

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/21/080000479/mengapa-jepang-datang-ke-indonesia-melalui-kalimantan-#:~:text=KOMPAS.com%20%2D%20Jepang%20mendarat%20pertama,seperti%20minyak%20bumi%20dan%20aluminium.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/193000669/kedatangan-jepang-ke-indonesia?page=all

https://tirto.id/sejarah-jepang-masuk-ke-indonesia-kapan-tujuan-kronologi-goLR

https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/15/140000779/apa-saja-propaganda-yang-dilakukan-jepang-di-indonesia-?page=all#:~:text=Salah%20satu%20propaganda%20Jepang%20sebelum,seluruh%20Asia%20dari%20penjajahan%20Barat.

 

FAKTOR YANG MENYEBABKAN JEPANG MELAKUKAN KOLONIALISME DAN IMPERALISME DI INDONESIA

1. Peristiwa Restorasi Meiji pada 1866 – 1869

Pada abad ke-12, pemerintahan Jepang dijalankan oleh Shogun. Selama pemerintahan keshogunan berkuasa, banyak terjadi ketidakpuasan dari rakyat yang kemudian menuntut pemulihan peran kaisar. Upaya pemulihan kekuasaan kaisar ini akhirnya dapat terwujud ketika Kaisar Matsuhito naik takhta. Pada akhir abad ke-19, Kaisar Meiji memodernisasi Jepang melalui peristiwa Restorasi Meiji. Kaisar Meiji mereformasi Jepang secara mendasar dan menekankan pada pembaharuan kehidupan manusia melalui pembangunan industri serta teknologi. Karena hal itu Jepang membutuhkan Sumber Daya Alam khusunya minyak bumi untuk perkembangan industrinya dan membuat Jepang sangat bergantung pada bahan makanan yang harus dibeli dari luar negeri. Untuk bisa memenuhi kebutuhan itu, maka Jepang harus bisa menguasai lebih banyak lagi tanah jajahan agar dapat ekspansi terhadap wilayah yang memiliki Sumber Daya Alam seperti Indonesia.

2. Jepang Butuh Bahan Baku Produksi Industrinya

Dikarenakan jepang merupakan negara industri. Jepang membutuhkan sumber daya alam. Jepang mengelola, memanfaatkan dan menguasai segala kekayaan alam yang ada di Indonesia seperti hasil minyak bumi, hasil rempah rempah dan lain lain yang hanya diperuntukkan untuk kepentingan industri dan perekonomian negara Jepang.

3. Adanya Faktor Amerika Serikat Mengembargo Kebutuhan Jepang Terhadap Minyak Bumi

Jepang telah melakukan ekspansi terhadap negara-negara yang berada di sekitarnya untuk mendapatkan sumber daya alam dalam perkembangan industrinya dan ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Karena hal tersebut, Amerika serikat mengembargo terhadap Jepang sehingga menyebabkan terjadinya penyerangan Pearl Harbour, Hawaii. Karena hal itu lah ada semangat dari Jepang ingin menguasai wilayah – wilayah yang memiliki sumber daya alam khusunya dalam hal minyak bumi dan pertambangan seperti Indonesia.

4. Jepang Butuh Lahan Pasar dan Lahan Penanaman Modal

Karena pihak Jepang mengetahui bahwa jumlah penduduk di Indonesia sangat majemuk maka dimanfaatkan sebagai wilayah untuk jalur pemasaran baraang dan jasa serta perdagangan aktif hasil industri negara Jepang.

Sumber :

https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/25/110000279/latar-belakang-jepang-menjadi-negara-imperialis?page=all

https://tulisan.fadillaharsa.id/2019/08/faktor-pendorong-jepang-menjadi-negara-imperialis/

http://gurupintar.com/threads/jelaskan-alasan-jepang-menjajah-indonesia.1644/

 

MENGANALISIS KEHIDUPAN SOSIAL, POLITIK, EKONOMI, DAN BUDAYA PADA MASA JEPANG

1. Kehidupan Masyarakat di Bidang Sosial

Kehidupan sosial masyarakat Indonesia sangat memperihatinkan, penderitaan masyarakat terjadi dimana-mana dan semakin bertambah, karena segala kegiatan masyarakat dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-musuhnya. Contohnya :

  • ·         Masyarakat dijadikan romusha (kerja paksa), Sehingga banyak korban kelaparan dan terkena penyakit.
  • ·         Pelaksanaan Kinrohosi, yaitu penyerahan bahan makanan rakyat secara besar-besaran untuk kepentingan militer Jepang. Akibatnya banyak masyarakat yang menderita kelaparan.
  • ·         Pelaksanaan Jugun Ianfu, yaitu mempekerjakan para gadis dan perempuan sebagai wanita penghibur untuk pemuas nafsu militer Jepang.

 

2. Kehidupan Masyarakat di Bidang Politik dan Militer

Jepang mengajak kerja sama golongan nasionalis Indonesia karena menganggap bahwa golongan nasionalis ini memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Jepang melakukan pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia yaitu dasar-dasar militer Baris berbaris Latihan menggunakan senjata Organisasi militer Latihan perang Melalui propagandanya. Jepang berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi Sekutu, namun karena posisinya makin terdesak dalam perang asia timur raya, jepang mengeluarkan kebijakan dibidang militer dengan membentuk badan-badan semimiliter (suishintai, seinendan, keibodan, fujinkai, hizbullah, seinentai, dan gakutotai), dan militer (heiho dan PETA). Tujuannya untuk membantu jepang menghadapi sekutu dalam perang asia timur raya. Jepang menyatakan bahwa Jepang tidak ingin menjajah Indonesia, melainkan ingin membebaskan bangsa Asia. Namun, Jepang mengeluarkan undang-undang yang terkait pada bidang politik yang justru banyak merugikan bangsa Indonesia.

  • ·         Undang-Undang Nomor 2 tanggal 8 Maret tahun 1942, tentang larangan kepada orang Indonesia untuk berserikat dan berkumpul.
  • ·         Undang-undang Nomor 3 tanggal 10 Mei tahun 1942, tentang larangan kepada orang-orang Indonesia untuk memperbincangkan pergerakan atau propaganda perihal peraturan dan susunan Negara.
  • ·         Undang-undang tanggal 22 Juli tahun 1942, tentang larangan pendirian organisasi yang bersifat politik.

3. Kehidupan Masyarakat di Bidang Ekonomi

Sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi perang. Saat itu Jepang merasa penting untuk menguasai dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap sumber-sumber bahan mentah dari berbagai wilayah Indonesia. Tujuan Jepang melakukan itu, untuk menghadapi Perang Asia Timur Raya. Menggunakan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang dengan otoriter). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. maupun material.

Dan tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya.

4. Kehidupan Masyarakat di Bidang Budaya

Menerapkan kebudayaan memberi hormat ke arah matahari terbit kepada rakyat Indonesia. Dalam masyarakat Jepang, kaisar memiliki tempat tertinggi, karena diyakini sebagai keturunan Dewa Matahari. Untuk itu, Jepang berusaha menerapkan nilai - nilai kebudayaannya kepada bangsa Indonesia, dengan cara membungkukkan punggung dalam-dalam (Seikerei) ke arah matahari terbit.

Pemerintahan Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso. Lembaga ini yang kemudian digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan Jepang

Sumber :

https://repositori.kemdikbud.go.id/21656/2/XI_Sejarah_KD-3.12_Final.pdf

https://www.ruangguru.com/blog/kehidupan-bangsa-indonesia-masa-pendudukan-jepang

Komentar